Inews Kuala Kapuas – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas petani lokal. Melalui Dinas Pertanian, Pemprov Kalteng menyalurkan bantuan dan pendampingan kepada 30 petani di Kabupaten Kapuas lewat program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Program ini diharapkan mampu memperkuat keterampilan petani dalam mengelola lahan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Peningkatan Kapasitas Petani
Kepala Dinas Pertanian Kalteng, Sugeng Riyanto, mengatakan program SLPHT menjadi salah satu langkah strategis dalam membekali petani menghadapi tantangan produksi pertanian, terutama serangan hama dan penyakit tanaman. “SLPHT tidak hanya fokus pada pengendalian hama, tapi juga meningkatkan keterampilan petani dalam menerapkan teknologi tepat guna sehingga hasil panen lebih maksimal,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Ia menambahkan, sebanyak 30 petani dari beberapa desa di Kapuas terlibat langsung dalam program ini. Mereka diberikan pelatihan mulai dari identifikasi hama, penggunaan pestisida nabati, hingga teknik budidaya ramah lingkungan.
Fokus pada Pertanian Berkelanjutan
Program SLPHT juga menekankan pada pengurangan penggunaan bahan kimia berlebihan yang berpotensi merusak ekosistem. Para petani diarahkan untuk lebih memanfaatkan sumber daya lokal dan bahan alami sebagai solusi pengendalian hama.
“Dengan begitu, kita bukan hanya menjaga kualitas produksi pangan, tetapi juga kesehatan lingkungan dan tanah. Ini sejalan dengan visi Pemprov Kalteng untuk mendorong pertanian yang berkelanjutan,” kata Sugeng.

Baca juga: Keracunan Puluhan Murid SDN 3 Bukit Tunggal, Saus Menu MBG Kadaluwarsa Empat Bulan
Antusiasme Petani Kapuas
Para petani yang terlibat menyambut baik program tersebut. Salah satunya, Sutrisno, petani padi asal Kapuas Timur, mengaku terbantu dengan adanya pendampingan ini. “Kami jadi tahu cara mengidentifikasi hama sejak dini dan bisa menggunakan bahan alami untuk mengendalikannya. Harapannya panen tahun depan bisa lebih baik dan biaya produksi berkurang,” ungkapnya.
Selain pengetahuan teknis, petani juga mendapatkan bantuan sarana produksi seperti benih unggul, pupuk organik, dan peralatan sederhana untuk menunjang kegiatan di lapangan.
Dukungan Pemerintah Kabupaten
Bupati Kapuas, Ben Brahim S. Bahat, mengapresiasi langkah Pemprov Kalteng yang turun langsung membantu petani di wilayahnya. Menurutnya, program SLPHT sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami bersyukur Kapuas menjadi salah satu daerah sasaran program ini. Dukungan nyata seperti ini akan mendorong peningkatan ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan petani di tingkat desa,” katanya.
Harapan ke Depan
Pemprov Kalteng menargetkan program SLPHT dapat diperluas ke kabupaten lainnya, sehingga semakin banyak petani mendapat manfaat. Selain itu, keberhasilan 30 petani Kapuas diharapkan menjadi contoh bagi kelompok tani lain untuk mengadopsi metode serupa.
“Jika petani semakin mandiri dan hasil panen meningkat, maka cita-cita menjadikan Kalteng sebagai salah satu lumbung pangan nasional bisa tercapai,” tutup Sugeng.