Inews Puruk Cahu — Kondisi akses jalan yang menghubungkan Desa Bagendang Hulu dan Desa Sumber Makmur di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menjadi sorotan serius anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim. Pasalnya, infrastruktur tersebut dinilai sangat penting bagi mobilitas warga, namun kondisinya kini rusak parah dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan.
Anggota DPRD Kotim, H. Abdul Wahid, mengatakan bahwa jalan tersebut merupakan salah satu jalur vital yang menghubungkan sentra pertanian dan perkebunan masyarakat. Ia menilai, perbaikan infrastruktur ini harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah karena berdampak langsung terhadap perekonomian warga.
“Kami banyak menerima aspirasi dari masyarakat terkait kerusakan jalan di wilayah Bagendang Hulu sampai Sumber Makmur. Jalur itu menjadi urat nadi ekonomi warga karena digunakan untuk mengangkut hasil tani dan kebutuhan pokok. Kalau rusak, otomatis aktivitas warga terganggu,” ujarnya, Jumat (1/11/2025).
Jalan Rusak Hambat Distribusi dan Mobilitas
Pantauan di lapangan menunjukkan, beberapa titik jalan mengalami kerusakan cukup parah dengan permukaan berlubang, tergenang air, dan sebagian bahkan nyaris putus akibat erosi. Kondisi tersebut membuat kendaraan roda empat sulit melintas, sementara kendaraan roda dua harus berhati-hati agar tidak terperosok.
Menurut Wahid, situasi ini sudah berlangsung cukup lama tanpa penanganan signifikan. Ia mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotim untuk segera melakukan evaluasi serta tindakan cepat memperbaiki ruas jalan tersebut.
“Jangan sampai jalan ini terus dibiarkan. Pemerintah harus turun langsung mengecek kondisi di lapangan dan mengalokasikan anggaran perbaikan. Ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak,” tegasnya.
Harapan Masyarakat terhadap Pemerintah
Sementara itu, Rahmad, warga Desa Sumber Makmur, mengaku masyarakat sudah lama berharap adanya perbaikan infrastruktur jalan tersebut. Ia menuturkan, kerusakan jalan berdampak pada biaya transportasi hasil panen yang meningkat karena kendaraan sulit melintas.
“Kalau musim hujan, kendaraan sering terjebak lumpur. Ongkos angkut hasil panen bisa naik dua kali lipat. Kami harap pemerintah cepat memperbaikinya karena jalan ini satu-satunya akses ke pasar dan sekolah,” kata Rahmad.
Selain transportasi hasil pertanian, warga juga mengeluhkan kesulitan membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan ambulans melintas dengan cepat.

Baca juga: Pemprov Kalteng Gelar Lokakarya Kemitraan Multi Pihak untuk Percepatan Pencapaian SDGs
Komitmen Dewan Awasi Infrastruktur
Abdul Wahid menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal program pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan. Ia berharap pemerintah daerah dapat mengutamakan pemerataan pembangunan, terutama di kawasan yang menjadi penghubung antarwilayah desa.
“Kami tidak ingin pembangunan hanya fokus di wilayah kota. Infrastruktur di desa harus mendapat perhatian yang sama karena itu bagian dari pemerataan ekonomi,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa perbaikan jalan Bagendang Hulu–Sumber Makmur sejalan dengan program prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal.
Dorongan untuk Realisasi Anggaran
Menutup pernyataannya, Wahid meminta agar rencana pembangunan jalan tersebut masuk dalam skala prioritas APBD 2026. Ia optimistis, jika infrastruktur itu diperbaiki dengan baik, akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami siap mendukung dari sisi legislasi dan pengawasan agar proyek ini bisa terealisasi. Pembangunan jalan bukan hanya soal fasilitas, tapi soal keadilan bagi warga desa yang selama ini masih kesulitan akses,” tutupnya.
Dengan sorotan dari DPRD ini, masyarakat berharap perbaikan jalan Bagendang Hulu–Sumber Makmur segera terealisasi, agar kegiatan ekonomi dan sosial warga kembali berjalan lancar tanpa hambatan.















